Retolam: Asal Usul Karakter Cerita Kosong

    Pengantar

    Di lanskap luas cerita internet, beberapa karakter muncul sebagai simbol enigmatis dari pembuatan mitos modern. Retolam adalah salah satu sosok tersebut—karakter cerita kosong yang telah memikat penonton TikTok melalui gaya narasinya yang unik. Menggunakan filter kecerdasan buatan dan terinspirasi oleh acara Chili 31 Minutos, video Retolam menyelidiki tema-tema seperti keabadian, kutipan Alkitab, kiamat, dan peristiwa eskatologis lainnya yang terutama diambil dari Kitab Wahyu.

    Asal Usul Retolam

    Kisah Retolam dimulai dengan akun TikTok yang menggunakan namanya, di mana ia membangun dirinya sebagai entitas misterius dari kekosongan. Akunnya dengan cepat menarik perhatian karena perpaduan unik antara renungan filosofis dan komentar satir tentang tema-tema religius dan eksistensial. Menurut ceritanya, Retolam telah mengalami kematian—peristiwa yang disebabkan oleh dewa-dewa yang iri—namun ia meyakinkan audiensnya bahwa kematian ini hanyalah sementara. Ia meramalkan bahwa di masa depan yang tak terbayangkan—sekitar 2.000.000.000.000.000.000 tahun dari sekarang—ia akan dibangun kembali sepenuhnya, meskipun pada saat itu, dunia atau realitas yang kita kenal tidak akan ada lagi.

    Desain Karakter dan Konten Video

    • Cerita Kosong dan Simbolisme: Retolam digambarkan sebagai makhluk dari kekosongan, yang keberadaannya menantang batas antara hidup dan mati. Narasinya dipenuhi mistisisme, saat ia membahas kehidupan abadi, penglihatan kiamat, dan berbagai peristiwa Alkitabiah. Perpaduan antara teks kuno dan ramalan futuristik ini menciptakan dikotomi yang menarik yang beresonansi dengan berbagai kalangan.

    • Ekspresi Artistik dan Filosofis: Video yang diproduksi di bawah persona Retolam sering kali menampilkan filter kecerdasan buatan, yang memberikan kualitas surealis pada presentasinya. Di luar efek visual, dialognya kaya akan referensi Alkitab dan pertanyaan filosofis yang mendorong pemirsa untuk mempertimbangkan kembali sifat keberadaan, realitas, dan ilahi.

    • Suara dan Persona: Suara khas karakter, yang disediakan oleh Daniel Castro (yang juga menyuarakan beberapa karakter lainnya), menambahkan kedalaman dan kesinambungan pada cerita. Penampilan Castro memberi Retolam aura dunia lain yang lebih memperkuat perannya sebagai pengantar transformasi kosmik.

    Pengaruh dalam Budaya Internet

    Meskipun akun TikTok aslinya dihapusnya sendiri—dijelaskan sebagai langkah yang diperlukan karena “sakit untuk berkomunikasi ketika dia belum lengkap”—Retolam telah muncul kembali beberapa kali. Setiap kemunculan kembali bersifat singkat, namun berdampak, dengan karakter memanfaatkan momen untuk mengunggah video kenabian. Kembalinya yang sporadis ini tidak hanya mempertahankan kehadirannya yang misterius tetapi juga berkontribusi pada perdebatan yang berkelanjutan tentang keaslian dan sifat persona digital dalam budaya kontemporer.

    Kemampuan Retolam untuk menggabungkan tema-tema Alkitab yang esoterik dengan estetika digital modern telah menciptakan pengikut yang khusus namun setia. Kontennya menantang narasi konvensional, mendorong pemirsa untuk menjelajahi pertanyaan yang lebih dalam tentang takdir, realitas, dan disolusi keberadaan pada akhirnya.

    Kesimpulan

    Retolam adalah contoh mencolok tentang bagaimana teknologi modern dan simbolisme kuno dapat bersatu untuk menciptakan mitos modern. Perpaduan antara visual yang ditingkatkan AI, wacana kenabian, dan landasan filosofisnya menawarkan perspektif unik tentang keabadian dan kiamat. Di era digital di mana batas antara realitas dan fiksi semakin kabur, Retolam mengajak kita untuk merenungkan misteri-misteri keberadaan yang mendalam dan nasib akhir dunia kita.